Peran Penting Continuous Threat Exposure Management (CTEM) dalam Keamanan Bisnis

menit membaca
Continuous Threat Exposure Management (CTEM)

Bisnis menghadapi sejumlah ancaman keamanan siber yang semakin meningkat di era digital yang berkembang pesat saat ini. Mulai dari pelanggaran data hingga serangan ransomware, risikonya sangat beragam dan selalu ada. Untuk mengurangi risiko ini, bisnis perlu beralih ke Continuous Threat Exposure Management (CTEM).

CTEM merupakan strategi keamanan siber yang menekankan identifikasi, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan terhadap potensi ancaman. Berbeda dengan pendekatan keamanan siber tradisional yang berfokus pada pantauan periodik dan tindakan reaktif, CTEM menyediakan proses yang dinamis dan berkelanjutan untuk mengidentifikasi kerentanan dan merespons dengan cepat terhadap ancaman yang muncul.

IBM Data Breach Report menemukan bahwa sebanyak 83% perusahaan mengalami pencurian data lebih dari satu kali sepanjang tahun 2022. Senada dengan laporan tersebut, 2022 Verizon Data Breach Investigations Report mengungkap total serangan ransomware meningkat sebesar 13%. Angka tersebut menunjukkan lonjakan yang setara dengan jumlah serangan selama lima tahun terakhir.

Melihat risiko yang terus berkembang ini, Gartner menegaskan pentingnya berinvestasi pada CTEM. Perusahaan riset dan konsultasi di bidang TI tersebut bahkan menjelaskan bahwa perusahaan yang memprioritaskan investasi keamanan berdasarkan program CTEM memiliki peluang tiga kali lebih rendah untuk mengalami pencurian data pada tahun 2026.

Risiko serangan ransomware dan pencurian data bisa terjadi pada siapa saja dengan berbagai skala bisnis. Salah satu manufaktur mitra produksi MacBook Apple yaitu Quanta mengaku bahwa server mereka telah dibobol pada tahun 2021 lalu. 

Pelaku dari pencurian data mereka adalah kelompok hacker yang menamai diri sebagai REvil. Aksi ini diungkap oleh REvil pada situs Happy Blog. Mereka menyatakan bahwa Quanta merupakan korban dan harus membayar tebusan senilai US$ 50 juta untuk mendapatkan kembali data yang telah dicuri.

Dampak dari Serangan Siber pada Bisnis

  • Kerentanan yang Meningkat

Tanpa strategi manajemen ancaman yang berkelanjutan, bisnis lebih rentan terhadap ancaman siber yang berkembang. Penilaian periodik mungkin meninggalkan kerentanan yang tidak teratasi, memberikan peluang bagi pelaku jahat untuk mengeksploitasi kelemahan.

  • Pelanggaran Data dan Kerugian

Ketidakhadiran pemantauan real-time dan mekanisme respons yang cepat meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan siber yang sukses, menyebabkan pelanggaran data dan potensi kerugian keuangan. Kerusakan reputasi yang timbul akibat insiden semacam itu dapat memiliki konsekuensi jangka panjang.

  • Gagal Mematuhi Regulasi

Banyak industri tunduk pada regulasi perlindungan data yang ketat. Kegagalan menerapkan manajemen ancaman berkelanjutan dapat mengakibatkan ketidakpatuhan regulasi yang kemudian bisa menyebabkan perusahaan mendapatkan konsekuensi hukum dan denda finansial.

Manfaat Penerapan CTEM

Dalam penerapannya, CTEM dapat membantu perusahaan untuk meminimalisir ancaman siber secara proaktif. Pendekatan ini memungkinkan bisnis mengidentifikasi, mengurangi potensi ancaman sebelum dapat dieksploitasi serta mengurangi risiko insiden keamanan.

Penerapan CTEM juga dapat berkontribusi pada keamanan siber perusahaan. Evaluasi reguler dan langkah-langkah keamanan yang adaptif memastikan bahwa perusahaan tetap tangguh terhadap ancaman yang dikenal maupun yang baru muncul.

Dengan mengutamakan dan menangani kerentanan yang paling kritis terlebih dahulu, bisnis dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, fokus pada area yang paling berisiko bagi bisnis.

Selain itu, penerapan CTEM juga dapat membantu bisnis tetap patuh pada regulasi perlindungan data, menghindari konsekuensi hukum, dan denda finansial yang terkait dengan ketidakpatuhan.

Continuous Threat Exposure Management (CTEM) bukan sekadar tindakan keamanan.Ini adalah keharusan strategis dalam lanskap digital saat ini. Dengan mengadopsi CTEM, bisnis dapat dengan aktif melindungi aset, kepercayaan pelanggan, dan reputasi mereka. 

Dalam hal memperkuat bisnis dari tantangan keamanan siber yang terus berkembang, bekerja sama dengan mitra andal dan ahli adalah hal terpenting. Defender Nusa Semesta (Defenxor), anak perusahaan dari subholding kami, CTI Group, merupakan pilihan ideal bagi bisnis yang ingin memperkuat infrastruktur keamanan.

Defenxor memberikan solusi komprehensif dan proaktif untuk melindungi bisnis Anda. Mulai dari deteksi, respons, dan perlindungan endpoint yang canggih hingga memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan tertinggi. Tingkatkan keamanan bisnis Anda dengan Defenxor, mitra terpercaya dalam upaya tanpa henti untuk melindungi data dan memastikan ketahanannya.

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait