Meningkatkan Keamanan Operasional dengan Business Continuity & Disaster Recovery

menit membaca
Anabatic Technologies - Business Continuity & Disaster Recovery (BCDR)

Lanskap Business Continuity & Disaster Recovery (BCDR) semakin menantang dengan meningkatnya ancaman siber sepanjang tahun 2024. Perusahaan menghadapi kebutuhan mendesak untuk memiliki rencana BCDR yang kuat guna meminimalkan downtime dan kerugian finansial akibat serangan ransomware, pelanggaran data, serta tantangan dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis. Untuk menghindari kerugian operasional dan finansial, perusahaan harus siap menghadapi potensi gangguan yang dapat terjadi kapan saja.  

Menurut Cost of a Data Breach Report yang diterbitkan oleh IBM, rata-rata biaya pelanggaran data meningkat dari $4,45 juta pada 2023 menjadi $4,88 juta pada 2024. Selain itu, berdasarkan laporan Kaseya Cybersecurity Survey Report 2024, hampir 50% bisnis mengalami serangan ransomware dalam satu tahun terakhir.  

Angka-angka ini menunjukkan betapa pentingnya peningkatan strategi BCDR. Untuk bertahan di tengah ketidakpastian, organisasi harus mengadopsi pendekatan yang menyeluruh dan inovatif dengan mengintegrasikan solusi backup, disaster recovery, dan keamanan siber yang canggih.  

Namun, tantangan lain yang dihadapi perusahaan adalah kompleksitas dalam mengelola infrastruktur disaster recovery. Memiliki Disaster Recovery Center (DRC) sendiri tidak hanya membutuhkan investasi besar, tetapi juga memerlukan pembaruan rutin, pemantauan ketat, dan pengelolaan infrastruktur yang kompleks. Memastikan bahwa sistem selalu diperbarui dengan patch keamanan dan teknologi terbaru bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi organisasi dengan sumber daya TI yang terbatas.  

Selain itu, risiko downtime juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan bisnis. Tanpa strategi pemulihan yang efektif, perusahaan dapat mengalami gangguan sistem yang berkepanjangan, menyebabkan kerugian finansial serta menurunkan kepercayaan pelanggan. Kurangnya mekanisme failover dan solusi pemulihan data yang efisien dapat mengakibatkan keterlambatan yang berdampak pada produktivitas internal maupun pengalaman pelanggan.  

Ancaman yang Perlu Diwaspadai

Business Continuity & Disaster Recovery (BCDR) memiliki peran penting dalam meminimalkan dampak gangguan terhadap operasional bisnis. Dengan menerapkan praktik BCDR yang efektif, organisasi dapat pulih lebih cepat, mencegah kehilangan data, dan melindungi reputasi mereka. Di era teknologi canggih saat ini, perusahaan menghadapi berbagai ancaman yang semakin berkembang, termasuk: 

1. Bencana Alam

Kejadian tak terduga seperti gempa bumi, badai, banjir, dan kebakaran dapat menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur fisik, mengganggu rantai pasokan, dan menghentikan operasional bisnis. Tanpa rencana pemulihan bencana yang solid, perusahaan bisa kesulitan untuk kembali beroperasi, mengakibatkan downtime yang lama, kerugian finansial, dan ketidakpuasan pelanggan. 

2. Gangguan Listrik

Gangguan listrik yang tiba-tiba dan berkepanjangan dapat melumpuhkan aktivitas bisnis, menyebabkan hilangnya produktivitas, kerusakan data, serta terganggunya komunikasi. Pemadaman listrik bisa terjadi akibat cuaca ekstrem, kegagalan jaringan listrik, atau masalah infrastruktur lokal. Tanpa solusi cadangan daya dan rencana redundansi, perusahaan bisa mengalami kendala operasional yang signifikan. 

3. Gangguan TI

Kegagalan sistem, kerusakan perangkat keras, bug perangkat lunak, serta kesalahan konfigurasi dapat menyebabkan gangguan TI yang menghambat proses bisnis penting. Dengan ketergantungan pada platform digital, layanan cloud, dan infrastruktur jaringan, bahkan downtime singkat pun dapat menyebabkan kehilangan data, operasional terhenti, dan gangguan layanan pelanggan. Oleh karena itu, mekanisme failover dan sistem pencadangan yang kuat sangat penting untuk mengatasi risiko terkait TI. 

4. Serangan Siber

Ancaman siber seperti ransomware, pelanggaran data, dan serangan phishing semakin canggih dan merugikan. Satu serangan siber dapat mengkompromikan data sensitif, mengganggu layanan, serta merusak reputasi perusahaan. Tanpa strategi keamanan siber yang proaktif dan rencana pemulihan bencana yang andal, perusahaan bisa mengalami kerugian finansial besar dan terkena sanksi regulasi. 

5. Gangguan Rantai Pasokan

Globalisasi dan kemajuan teknologi telah membuat rantai pasokan semakin kompleks sekaligus rentan. Gangguan akibat konflik geopolitik, kegagalan transportasi, kekurangan tenaga kerja, atau kebangkrutan pemasok dapat menghambat produksi dan menyebabkan keterlambatan pengiriman layanan. Kurangnya perencanaan darurat dalam manajemen rantai pasokan dapat berdampak luas, mulai dari penurunan pendapatan hingga hilangnya kepercayaan pelanggan.  

Untuk memastikan ketahanan bisnis, perusahaan harus secara proaktif mengevaluasi risiko ini dan mengintegrasikannya ke dalam strategi BCDR mereka. Dengan menerapkan langkah-langkah kesiapan yang komprehensif, perusahaan dapat melindungi operasional, meminimalkan downtime, dan memastikan kelangsungan bisnis meskipun terjadi gangguan yang tidak terduga.  

Pastikan Bisnis Anda Tetap Tangguh

Di era di mana gangguan dapat terjadi kapan saja, memiliki strategi Business Continuity & Disaster Recovery (BCDR) yang kuat bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Perusahaan harus siap menghadapi bencana alam, ancaman siber, kegagalan TI, dan gangguan rantai pasokan agar tetap dapat beroperasi dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Dengan menerapkan solusi BCDR yang proaktif, bisnis dapat melindungi karyawan, mempertahankan kepercayaan pelanggan, dan menjaga stabilitas keuangan mereka.  

Helios Informatika Nusantara (HIN), anggota CTI Group, subholding dari PT Anabatic Technologies Tbk, menghadirkan solusi BCDR yang komprehensif untuk memastikan kesinambungan bisnis dan pemulihan yang cepat.  

Anabatic adalah perusahaan publik IT terkemuka di Indonesia yang menyediakan solusi teknologi canggih untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang kompleks. Melalui subholding kami, kami menghadirkan inovasi solusi IT dan layanan yang mendukung transformasi digital bisnis di Indonesia.  

Helios menyediakan pendekatan strategis untuk BCDR dengan tiga manfaat utama bagi bisnis Anda:  

– Efisiensi Biaya 

Solusi kami dirancang untuk memberikan nilai maksimal, dimulai dengan pemulihan bencana yang hemat biaya. Metode tradisional memerlukan investasi besar dalam pusat data sekunder, perangkat keras, dan tenaga TI. Dengan solusi berbasis cloud, biaya-biaya ini dapat dikurangi secara signifikan melalui model skala sesuai kebutuhan (pay-as-you-go) yang memungkinkan perusahaan tetap tangguh tanpa membebani anggaran.  

– Manajemen yang Sederhana

Mengelola infrastruktur disaster recovery kini lebih mudah dengan otomasi pembaruan, pemantauan berbasis AI, dan dashboard terpusat. Dengan solusi ini, perusahaan dapat mengurangi kompleksitas operasional dan tetap terlindungi tanpa memerlukan intervensi manual yang intensif.  

– Pemulihan Andal

Pendekatan solusi Helios meminimalkan downtime dengan pemulihan yang cepat. Mekanisme failover otomatis, replikasi berbasis cloud, dan strategi pencadangan canggih memastikan aplikasi penting tetap berjalan tanpa gangguan. Dengan begitu, bisnis terlindungi dari kerugian finansial serta tetap mempertahankan kepercayaan pelanggan dan reputasi merek.  

Dengan memilih solusi BCDR dari Helios, Anda sedang berinvestasi dalam ketahanan dan keamanan jangka panjang bagi bisnis Anda. Jangan menunggu hingga bencana terjadi, bermitralah dengan kami hari ini dan wujudkan masa depan bisnis yang tetap berjalan tanpa hambatan.

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait