Istilah dalam Dunia Investasi yang Penting untuk Diketahui

menit membaca
20 Istilah dalam Dunia Investasi yang Penting untuk Diketahui

Investasi menjadi salah satu langkah strategis untuk merencanakan masa depan finansial yang tidak hanya berpotensi menguntungkan tetapi juga berkelanjutan. Namun, di balik setiap keputusan investasi yang baik, strategi dan tujuan saja tidaklah cukup. Perlu pemahaman yang kuat terhadap istilah serta konsep dasar dalam dunia investasi.

Banyak pemula melewatkan aspek pemahaman padahal langkah ini merupakan fondasi penting dalam menyusun strategi investasi yang efektif. Dengan bekal pengetahuan tersebut, investasi dapat menjadi salah satu cara yang cerdas untuk mengelola keuangan secara jangka panjang.

Perkembangan Investasi di Dunia Modern

Kemajuan teknologi dan akses informasi telah mendorong investasi menjadi lebih mudah dan terjangkau. Kini, siapapun dapat mulai berinvestasi kapan saja dan di mana saja melalui platform online, aplikasi keuangan, hingga media sosial. Meski lebih mudah diakses, kemajuan tersebut juga menghadirkan tantangan tersendiri. 

Banyaknya informasi dan istilah yang kompleks investasi kerap membingungkan pemula, bahkan bisa menyesatkan jika tidak disertai pemahaman yang memadai. Karena itu, penting bagi Anda yang baru ingin terjun ke dunia investasi untuk tidak hanya mengikuti tren tetapi juga memahami makna di balik istilah-istilah yang digunakan agar setiap keputusan yang diambil benar-benar berdasar.

Istilah Dunia Investasi Untuk Pemula

Dalam memulai investasi, memahami berbagai istilah dasar merupakan langkah yang tidak boleh dilewatkan. Ini akan membantu Anda memahami cara kerja pasar, menganalisis informasi, dan mengambil keputusan dengan lebih tepat.

  1. Yield

Istilah yang digunakan untuk menyebut tingkat keuntungan atau imbal hasil yang diperoleh dari suatu investasi, biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Yield membantu investor melihat seberapa besar pendapatan yang dihasilkan investasi tersebut dibandingkan jumlah dana yang ditanam.

Contohnya, pada obligasi, yield menunjukkan persentase bunga yang diterima setiap tahun berdasarkan harga beli obligasi tersebut.

2. Capital Gain

Keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli suatu aset investasi. Jika Anda membeli saham di harga rendah dan menjualnya di harga lebih tinggi, selisihnya disebut capital gain.

3. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham sebagai bentuk apresiasi atas kepemilikan saham mereka. Besarnya dividen yang diterima tergantung pada jumlah saham yang dimiliki dan kebijakan perusahaan dalam membagikan laba yang dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. 

4. Blue Chip Stock

Blue chip stock adalah istilah untuk saham dari perusahaan besar yang sudah terkemuka, memiliki reputasi baik serta kinerja keuangan yang stabil dalam jangka panjang. Karena karakteristiknya yang cenderung tahan terhadap tekanan pasar, saham blue chip sering menjadi pilihan investor yang mengutamakan keamanan dan pertumbuhan jangka panjang.

5. Cut Loss

Cut loss merupakan strategi menjual aset investasi, seperti saham, untuk membatasi kerugian ketika harga turun di bawah harga beli. Langkah ini diambil ketika investor memutuskan untuk menghentikan potensi kerugian yang lebih besar dengan menjual saham yang nilainya terus menurun.

6. Deposit

Sejumlah dana yang disetorkan ke dalam rekening investasi sebagai langkah awal yang wajib dilakukan  sebelum melakukan transaksi pembelian instrumen keuangan seperti saham agar investor bisa mengakses berbagai produk di pasar modal. Dana ini berfungsi sebagai modal yang akan digunakan untuk mulai berinvestasi, dan biasanya perlu disimpan di platform atau sekuritas tempat investor membuka akun.

7. Diversifikasi 

Strategi investasi ini dilakukan dengan cara menyebarkan dana ke berbagai saham dari berbagai sektor industri. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan risiko kerugian dengan tidak mengandalkan investasi pada satu jenis saham atau sektor tertentu saja sehingga menjaga stabilitas portofolio dan mengurangi dampak fluktuasi pasar.

8. Likuiditas 

Likuiditas adalah kemudahan dan kecepatan sebuah investasi dapat dicairkan menjadi uang tunai tanpa harus menjualnya dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai aslinya. Investasi yang memiliki likuiditas tinggi biasanya lebih mudah dijual kapan saja tanpa rugi besar. Likuiditas penting diperhatikan supaya kita bisa lebih mudah mengatur keuangan, terutama saat butuh dana mendadak.

9. Emiten 

Emiten adalah pihak, baik perusahaan, perorangan, maupun organisasi, yang mendapatkan dana dari pasar modal dengan cara menerbitkan dan menjual efek, seperti saham, obligasi, atau surat berharga lainnya kepada masyarakat melalui bursa. Dana yang diperoleh umumnya digunakan untuk pengembangan usaha, pelunasan utang, atau kebutuhan bisnis lainnya.

10. Volatilitas

Volatilitas menggambarkan seberapa sering dan besar harga sebuah investasi berubah dalam waktu tertentu. Bila harga investasi sering naik turun secara drastis artinya investasi tersebut memiliki volatilitas tinggi. Hal ini bisa jadi kesempatan untuk mendapat keuntungan lebih besar tetapi juga membuat risiko ikut meningkat karena harga yang sulit diprediksi.

11. Portofolio Investasi

Portofolio investasi adalah kumpulan berbagai macam investasi yang dimiliki seseorang, misalnya gabungan saham, emas, reksa dana, atau properti. Portofolio ini membuat Anda tidak bergantung pada satu jenis saja sehingga risiko kerugian menjadi lebih kecil.

12. Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan angka yang menunjukkan apakah harga saham di pasar secara umum sedang naik atau turun. Indeks ini sering dipakai investor untuk melihat arah pasar sebelum mengambil keputusan membeli atau menjual saham.

13. Bursa Efek 

Lembaga resmi yang mengatur dan menyediakan tempat untuk jual beli berbagai produk investasi, seperti saham dan obligasi. Bursa berperan sebagai penghubung antara perusahaan yang ingin menjual sahamnya dengan para investor yang ingin membeli. Jadi, saat Anda membeli saham sebuah perusahaan, transaksi itu terjadi melalui bursa efek.

14. Lot

Lot adalah satuan yang digunakan untuk menghitung jumlah saham yang diperjualbelikan di bursa. Di pasar saham Indonesia, 1 lot berarti 100 lembar saham. Setiap kali membeli atau menjual saham, transaksi dilakukan dalam kelipatan lot, bukan per lembar.

15. Suspensi

Suspensi mengacu pada penghentian sementara perdagangan saham tertentu karena pergerakan harga yang tidak biasa atau pelanggaran peraturan. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk sanksi untuk menjaga ketertiban pasar dan melindungi investor.

16. Reksa Dana

Tempat atau wadah untuk menghimpun dana dari banyak investor yang kemudian dikelola secara profesional oleh manajer investasi. Dana yang terkumpul ini akan diinvestasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Reksa dana sering menjadi pilihan bagi pemula karena menawarkan diversifikasi yang mengurangi risiko dan pengelolaannya dilakukan oleh pihak yang ahli.

17. Obligasi

Obligasi adalah surat pernyataan utang yang diterbitkan perusahaan atau pemerintah. Dengan membeli obligasi, investor meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dan akan mendapatkan imbal hasil berupa bunga serta pengembalian pokok utang pada waktu yang telah disepakati. 

18. Manajer Investasi

Pihak atau perusahaan yang tugasnya mengelola dana para investor dengan menempatkannya ke berbagai produk investasi seperti saham, obligasi, atau instrumen lainnya. Mereka bertanggung jawab menyusun strategi dan memutuskan ke mana dana akan diinvestasikan sesuai dengan tujuan investasi yang disepakati. Untuk menjalankan tugas ini, manajer investasi harus memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga pengelolaan dana dilakukan secara profesional dan diawasi.

19. Market Cap

Market cap atau kapitalisasi pasar adalah nilai keseluruhan dari saham-saham yang beredar milik suatu perusahaan di bursa. Nilai ini didapat dengan mengalikan harga saham saat ini dengan jumlah saham yang beredar. Market cap sering dijadikan acuan untuk melihat seberapa besar atau kecil skala perusahaan di pasar saham.

20. Return on Investment (ROI)

ROI merupakan ukuran untuk menghitung seberapa besar keuntungan atau kerugian yang didapat dari investasi dibandingkan dengan modal yang ditanam. Biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi ROI, semakin besar keuntungan yang diperoleh dibanding modalnya

Mengoptimalkan Peluang dengan Pemahaman Investasi

Seiring transformasi dunia investasi yang semakin modern dan mudah diakses, peluang untuk meraih manfaat dari investasi memang semakin terbuka lebar. Namun, perlu Anda ingat bahwa investasi bukan hanya soal memasukkan dana ke pasar, tetapi juga tentang memahami apa yang kita jalani.

Dengan Anda memahami pengetahuan mengenai istilah-istilah penting dalam dunia investasi menjadi bekal utama untuk mengelola risiko, menyusun strategi, dan memanfaatkan peluang dengan tepat. Melalui pemahaman yang kuat, dapat menjadikan investasi sebagai sarana guna mendukung tercapainya tujuan keuangan dan masa depan yang lebih aman.

Baca Artikel Menarik Lainnya:

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait