Industri dan pendidikan adalah dua pilar penting dalam masyarakat. Namun, hingga saat ini masih banyak tantangan yang dihadapi untuk menjaga harmoni keduanya. Salah satunya adalah kesenjangan antara teori dan praktik di kedua sektor ini. Ketika kesenjangan ini terjadi, hal ini dapat berdampak negatif pada kinerja karyawan di industri masing-masing.
Berdasarkan laporan PwC bertajuk Investment in the Indonesian university sector, Bank Dunia menemukan bahwa lebih dari 60% perusahaan Indonesia yang disurvei menyatakan kesulitan merekrut karyawan yang sesuai untuk posisi profesional, manajemen, dan posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain di kawasan ini.
Sebab itu, Indonesia diperkirakan membutuhkan peningkatan pasokan talenta terampil setidaknya 21%. Hal ini pun disadari oleh Pemerintah Indonesia yang mendeklarasikan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu prioritas utama negara. Karena itu, pemerintah menargetkan 57 juta tenaga kerja terampil pada tahun 2030 dan secara khusus berfokus pada pendidikan tinggi untuk mencapai tujuan ini.
Menyadari hal tersebut, PT Anabatic Technologies Tbk bekerja sama dengan BINUS University untuk mengisi kesenjangan yang ada.
Anabatic Technologies bekerja sama dengan Binus University dalam BINUS Industry Partnership Program. Melalui program ini, kedua pihak memfasilitasi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis, serta memastikan mereka benar-benar siap menghadapi tantangan di dunia kerja dengan mengikuti magang (internship).
Bagi perusahaan, program magang ini merupakan kontribusi nyata dalam memajukan pendidikan. Dengan memberikan kesempatan magang, perusahaan membantu para mahasiswa mengasah keterampilan yang sesuai dengan bidang studi mereka dan menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik.
Mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti program ini adalah mereka yang memiliki kesesuaian jurusan dengan posisi pekerjaan yang ditawarkan. Hal ini memastikan bahwa mereka dapat memberikan kontribusi maksimal dan memanfaatkan pengetahuan yang mereka peroleh selama perkuliahan.
Namun, lebih dari sekadar keahlian teknis, kampus juga memperhatikan pengembangan soft skill. Keahlian seperti kemampuan berkomunikasi, kerja tim, dan adaptabilitas menjadi faktor penentu. Tujuan utamanya adalah agar mahasiswa tidak hanya dapat beradaptasi dengan tugas-tugas yang dihadapi di tempat kerja, tetapi juga dapat berkolaborasi secara efektif dengan tim di lingkungan yang sesungguhnya.
“Kerja sama ini merupakan wujud dari komitmen bersama dari Anabatic Technologies dan BINUS University untuk saling mendukung demi kemajuan dan perkembangan sumber daya manusia yang semakin maju dan berkembang menghadapi era teknologi di masa depan. Kami berharap talenta Indonesia bisa dapat bersaing dengan SDM internasional,” jelas Novy, Recruitment Manager PT Anabatic Technologies Tbk.
Lebih lanjut, Novy menambahkan bahwa ke depannya Anabatic Technologies akan turut andil dalam memberikan masukan terkait perkembangan industri. Melalui masukan tersebut, BINUS University dapat menyesuaikan kurikulum mereka untuk menjawab tuntutan industri yang selalu berkembang. Sehingga, BINUS University bisa mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga siap berkontribusi di dunia kerja.
Research & Development KPSG bersama BINUS University
Tidak terbatas pada magang saja, kolaborasi BINUS University dengan Anabatic Group juga akan diperkuat dengan program Research & Development (R&D) bersama KPSG. Sebagai perusahaan yang aktif dalam pengembangan perangkat lunak, KPSG akan memberikan peluang kepada mahasiswa untuk dapat turut serta terlibat dalam proyek-proyek terbaru.
Bagi KPSG, program ini membuka pintu untuk mendapatkan talenta R&D yang berdedikasi untuk proyek-proyek mereka. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki para mahasiswa BINUS University, KPSG dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan perangkat lunak mereka. Selain itu, kerja sama ini membawa perspektif segar dan ide-ide inovatif yang mungkin tidak akan muncul tanpa kolaborasi lintas sektor ini.
Di sisi lain, para talenta dapat merasakan manfaat signifikan dari program ini. Mereka memiliki kesempatan langka untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek industri yang relevan.
“Pengalaman langsung dalam membuat dan mengembangkan perangkat lunak untuk KPSG memberikan peluang emas bagi mereka untuk merasakan dunia nyata teknologi dan memperluas pemahaman mereka di luar batas akademis. Ini juga menambah value BINUS University sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan lulusannya untuk tantangan industri yang sebenarnya,” tutup Novy.
Kolaborasi antara Anabatic Technologies dan BINUS University merupakan contoh nyata dari kerja sama industri dan pendidikan untuk mengisi kesenjangan antara teori dan praktik. Dengan memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa melalui program magang serta penelitian dan pengembangan, kolaborasi ini memastikan bahwa para lulusan dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.
Hal ini tidak hanya menguntungkan para mahasiswa, tetapi juga industri secara keseluruhan. Dampak positif dari kolaborasi ini akan dirasakan dalam jangka panjang, karena adanya pertukaran pengetahuan dan berkontribusi pada pengembangan industri.