Kehadiran internet telah membawa arus komunikasi dan informasi yang masif bagi banyak orang. Namun pemanfaatan teknologi ini tidak diikuti dengan kesadaran terhadap keamanan siber. Aspek ini tidak jarang diabaikan dalam penggunaan perangkat digital.
Melalui Cost of a Data Breach Report 2024, IBM melaporkan rata-rata kerugian secara global akibat pelanggaran data mencapai US$ 4,88 juta. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagian besar serangan tersebut disebabkan kelalaian manusia seperti penggunaan kata sandi yang mudah ditebak atau kebiasaan meng-klik tautan palsu yang dapat membuka celah keamanan fatal. Karena itu, penting bagi setiap individu dan perusahaan untuk memahami serta memiliki kesadaran dasar mengenai keamanan siber.
Mengenal Keamanan Siber
Keamanan siber adalah upaya perlindungan terhadap sistem digital, jaringan, dan data dari berbagai potensi ancaman atau akses ilegal yang muncul di dunia maya. Perlindungan ini tidak hanya terbatas pada penggunaan alat seperti antivirus atau firewall, tetapi juga mencakup prosedur operasional serta strategi jangka panjang dalam mengelola risiko digital.
Kelalaian manusia menjadi salah satu tantangan utama dalam menjaga keamanan siber. Karena itu, perilaku pengguna memegang peranan penting dalam menciptakan ekosistem digital yang aman. Aspek ini selaras dengan prinsip dasar CIA Triad yaitu confidentiality (kerahasiaan), integrity (integritas), dan availability (ketersediaan) yang merupakan fondasi dalam melindungi data dan sistem secara menyeluruh.
Ancaman dalam Dunia Siber
Dunia maya dipenuhi dengan ancaman dalam berbagai bentuk. Serangan siber kini tidak hanya menyasar individu tetapi juga perusahaan hingga infrastruktur vital. Penting bagi para pengguna teknologi untuk memahami jenis-jenis ancaman sejak awal agar dapat merespons dengan tepat dan menyesuaikan langkah penanganan yang efektif.
1. Phishing
Phishing merupakan bentuk serangan siber berupa pencurian data pribadi dan informasi sensitif dengan memanfaatkan kelengahan dan kepercayaan pengguna. Dalam serangan ini, pelaku biasanya menyamar sebagai pihak terpercaya seperti bank atau layanan digital
Pelaku akan mengirim pesan atau tautan palsu kepada korban dan saat seseorang mengakses tautan atau membalas pesan tersebut, mereka tanpa sadar mengungkapkan informasi sensitif. Sebab itu, penting untuk selalu waspada terhadap pesan mencurigakan yang meminta data pribadi.
2. Malware
Malware atau perangkat lunak berbahaya merupakan ancaman siber yang dirancang untuk menyusup dan merusak sistem tanpa izin pengguna. Malware umumnya menyebar melalui lampiran email, tautan palsu, atau unduhan dari situs tidak resmi.
Jenis-jenis malware meliputi virus yang merusak file, trojan yang menyamar sebagai aplikasi, spyware yang memantau aktivitas pengguna, hingga ransomware yang menyandera data untuk ditebus. Ancaman ini biasanya beroperasi tanpa terdeteksi dan diinstal secara tidak sengaja oleh pengguna, dengan tujuan mencuri data pribadi maupun data penting.
3. Distributed Denial of Service (DDoS)
Jenis serangan siber ini membuat situs, aplikasi, atau layanan online tidak bisa diakses. Serangan ini dilakukan dengan cara membanjiri server dengan permintaan secara berlebihan hingga sistem kewalahan dan tidak mampu merespons permintaan yang sebenarnya.
Akibatnya, layanan menjadi lambat, error, atau bahkan tidak bisa digunakan. DDoS umumnya dilakukan dari banyak perangkat sekaligus yang sudah dikendalikan oleh pelaku, dan sering kali dimanfaatkan sebagai pengalih perhatian sebelum serangan lanjutan terjadi.
4. Man-in-the-Middle
Serangan ini terjadi ketika pelaku menyusup ke dalam komunikasi antara dua pihak, seperti antara pengguna dan situs web. Serangan ini memungkinkan pelaku untuk memantau, mencuri atau bahkan memanipulasi data tanpa disadari saat menggunakan WiFi publik.
Ancaman siber ini memungkinkan pelaku memantau data yang dikirim antara perangkat dan titik akses.
Upaya Mencegah Serangan Siber
Setiap bentuk perlindungan keamanan siber memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda, tergantung pada jenis aset digital yang dilindungi. Perusahaan harus cermat dan selektif dalam memilih mitra layanan yang mampu menawarkan solusi serta memberikan nilai tambah dalam mengatasi tantangan operasional tersebut.
Menjawab tantangan tersebut, Mega Buana Teknologi (MBT), anggota CTI Group dan subholding PT Anabatic Technologies Tbk, hadir sebagai mitra strategis dalam membangun ketahanan siber melalui solusi end-to-end yang adaptif dan sesuai kebutuhan bisnis.
Anabatic adalah perusahaan IT publik terkemuka di Indonesia yang menawarkan solusi mutakhir untuk menghadapi tantangan era digital, memberdayakan bisnis untuk berkembang dan tetap kompetitif.
Anda dapat mencegah ancaman siber dengan solusi komprehensif dan proaktif guna memastikan kelancaran operasional dan keberlangsungan bisnis dengan layanan yang ditawarkan.
Selain itu, solusi ini dilengkapi dengan pemisahan kunci enkripsi dari server database guna menjaga keamanan proses enkripsi dan dekripsi serta isolasi objek database untuk membatasi akses hanya kepada akun yang memiliki otorisasi.
Mengoptimalkan Keamanan Siber di Tengah Ancaman Digital
Dengan beragamnya potensi ancaman siber yang bisa terjadi kapan saja, kesadaran dan kesiapan menjadi hal yang mutlak. Keamanan siber bukan lagi sekadar urusan teknis tetapi bagian dari strategi untuk menjaga kepercayaan dan kelangsungan operasional di era yang semakin terhubung.
Upaya preventif yang terarah tidak hanya menjaga lalu lintas data tetap aman dan tertata tetapi juga memperkuat ketahanan digital secara menyeluruh. Dengan begitu, Anda sebagai individu maupun pelaku bisnis dapat menghadapi tantangan digital dengan lebih percaya diri dan memastikan sistem tetap terlindungi dari risiko yang merugikan.
Baca Juga Artikel Menarik Lain:
- Ini Pengertian & Manfaat IT Consulting Services untuk Perusahaan!
- Apa Itu Managed IT Service Provider? Penjelasan & Keuntungan Besarnya!
- Cloud Service Provider Indonesia: Solusi Cerdas Bisnis Modern
- Apa Itu Cloud Computing Infrastructure? Ini Definisi Lengkapnya!
- Pemahaman Dasar Jual Beli Saham untuk Pemula
Dengan mengadopsi teknologi cerdas dan pendekatan berbasis data, Anda dapat menciptakan sistem pertahanan yang adaptif, efisien, dan berkelanjutan dalam menghadapi berbagai ancaman siber. Untuk mendukung hal tersebut, berikut ini adalah sejumlah solusi keamanan yang dapat diandalkan guna melindungi aset digital secara menyeluruh.
Unified Intelligent Platform
Sistem keamanan terpadu berbasis teknologi cerdas ini dirancang untuk melindungi seluruh aset digital, mulai dari cloud, endpoint, jaringan, aplikasi, hingga pengguna. Platform ini memudahkan deteksi otomatis dengan visualisasi ancaman yang akurat.
Network Detection and Response (NDR)
Sistem keamanan yang memantau lalu lintas jaringan secara mendalam untuk mendeteksi ancaman siber secara real-time. NDR menghubungkan data dari jaringan, server, endpoint, dan pengguna sehingga memudahkan perusahaan memahami dan merespons ancaman dengan lebih cepat dan akurat.
Keamanan Data
Upaya untuk melindungi data penting perusahaan agar tidak mudah bocor, dicuri, atau disalahgunakan. Data akan dienkripsi secara otomatis sebelum disimpan, dan hanya dapat diakses dengan aman saat dibutuhkan.
Selain itu, data sensitif dapat disembunyikan secara otomatis tanpa perlu mengubah aplikasi yang sudah ada sehingga mencegah akses tidak sah. Solusi ini juga dilengkapi perlindungan anti-ransomware untuk menjaga data tetap aman dari ancaman malware.
Monitor dan Pengelolaan Akses Data
Kontrol akses dan pemantauan terhadap interaksi pengguna dengan data menjadi aspek penting dalam keamanan modern. Solusi pemantauan akses data ini menghadirkan kontrol granular, jejak audit mendetail, dan manajemen izin yang komprehensif melalui satu platform terpadu.
Sistem ini memberikan visibilitas penuh terhadap aktivitas akses database, termasuk pernyataan SQL serta pemantauan penyimpanan file untuk mencegah potensi kerusakan akibat file yang tidak terpercaya. Selain itu, solusi ini mendukung integrasi monitoring menyeluruh di seluruh komponen arsitektur IT perusahaan.
Kontrol Administratif Database yang Aman
Pendekatan ini merupakan langkah krusial dalam menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data yang mencakup penerapan kontrol akses berbasis peran (RBAC) untuk memastikan hanya pengguna berwenang yang dapat mengakses data.


















